Qorin Haqqul Insan



Qorin Haqqul Insan adalah pendamping ghaib yang ada pada setiap insan di dunia yang merupakan manifestasi energi spiritual dari anugerah Allah SWT.
Yang dimaksud dengan qarin dalam surat Qaaf 50:27 ialah yang menyertai.
Setiap manusia disertai "Qarin dari kalangan Jin". Allah berfirman, artinya:
"Yang menyertai dia (qarin) berkata pula: 'Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkan tetapi dialah (manusia) yang berada dalam kesesatan yang jauh... "(QS Qaaf 50:27).
Qorin berasal dari bahasa Arab "qoriin" yang berarti: "teman atau kawan" (Kamus Al Munawwar halaman 1114). Dalam kitab Mu’jamul Buldan: 4/319 disebutkan bahwa qorin artinya "sahabat" atau "segala sesuatu yang dibandingkan dengan sesuatu yang lain".

Setiap manusia pasti disertai teman yang akrab dan dekat yang disebut qorin. Qorin yang satu dari bangsa jin dan yang satu dari malaikat. Siapapun manusia apakah pria atau wanita, penguasa atau pengusaha, pejabat atau penjahat, ulama atau umara, kiyai atau priyayi, muslim atau mujrim, korporator atau koruptor, pendidik atau anak didik, majikan atau karyawan, pengurus atau pegawai, pemuda atau pemudi, orang tua renta atau muda belia, anak-anak atau dewasa, dosen atau mahasiswa, pegawai negeri atau swasta, bahkan Nabi sekali pun oleh Allah disertakan "qorin" sebagai teman, kawan atau sahabat.

Dalam sebuah hadis yang driwayatkan oleh Ahmad dari Abdillah, Nabi Muhammad saw bersabda: "Tiada seorang pun diantara kamu kecuali disertakan qorin baginya dari bangsa jin dan malaikat". Para sahabat bertanya: Bagaimana halnya dengan baginda sendiri ya Rasulallah ?. Nabi bersabda: "Ya bagiku juga. Akan tetapi Allah menolongku untuk menghadapinya sehingga qorin itu tidak menyuruhku kecuali kepada kebenaran (Al Haq)".

Hadis tersebut mengandung inti sari bahwa:
Allah menciptakan manusia sekaligus menciptakan pula dua qorin baginya yaitu qorin malaikat dan qorin jin/syetan yang mempunyai tugas utama sebagai pembisik.
Qorin yang baik yaitu qorin malaikat yang membisiki manusia dengan mengajak manusia berbuat kebajikan, kebenaran, kejujuran dan sifat-sifat mulia lainnya.
Qorin yang tidak baik adalah qorin jin/syetan yang membisiki manusia untuk mempengaruhi manusia berbuat keburukan, kejahatan, kecurangan, kezholiman, kedengkian dan sifat-sifat tercela lainnya.

Nabi Muhammad saw memang juga manusia tetapi beliau secara khusus dilindungi, dipelihara dan dijaga oleh Allah sehingga qorin jin/syetan tidak menjerumuskannya.

Qorin adalah mahluk gaib (tidak nampak oleh kasat mata) yang harus dipercaya keberadaannya. Orang yang bertaqwa dan beriman harus percaya kepada mahluk gaib yang diciptakan Allah. Tidak mempercayainya berarti mutu ketaqwaan dan keimanannya masih perlu dipertanyakan.
Sebagai ilustrasi keberadaan qorin adalah apabila suatu saat manusia mengalami pergolakan batin atau bimbang menentukan pilihan, tiba-tiba ada semacam bisikan dalam jiwa atau benak manusia untuk mengambil sikap mana yang harus ditentukan atau mana yang mesti dipilih. Pada saat itulah qorin menjalankan tugas utamanya memberikan bisikan. Bisikan tersebut dapat berupa bisikan baik atau bisikan buruk.

Manusia dan qarinnya itu akan bersama-sama pada hari berhisab nanti. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Aisyah ra mengatakan:

Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: "Apakah kamu telah didatangi syetanmu?" "Apakah syetan bersamaku?" Jawabku, "Ya, bahkan setiap manusia." Kata Nabi Muhammad SAW. "Termasuk engkau juga?" Tanyaku lagi. "Betul, tetapi Allah menolongku hingga aku selamat dari godaannya." Jawab Nabi (HR Ahmad).

Berdasarkan hadits ini, Nabi Muhammad juga ternyata didampingi qarin. Hanya qarin itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak ada cara atau alat yang bisa mendeteksi keberadaan jin. Sebab jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia.

"Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka." (Al-A'raf 7:27)
Manusia yang biasa tidak mampu melihat jin, melainkan mereka yang telah diizinkan Allah.Didalam Al-Quran melarang sama sekali kita meminta pertolongan kepada Jin, ini membuktikan terdapat beberapa bilangan manusia yang mampu melihat dan berbicara dengan mereka. Ada juga sesetengah ahli agama yang tersilap bicara diatas nafsu mereka seperti mengatakan Jin memakan asap padahal perkara ini tidak disebut sama sekali didalam Al-Quran

"...dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan." (Al-Jin 72:6)

Dari Abdullah bin Mas’ud berkata,”Tidaklah satupun dari kalian kecuali ia telah di beri Qorin dari jin dan Qorin dari malaikat. Para sahabat bertanya,”Begitu juga kepadamu,Ya Rosulullah?” Beliau bersabda,”Kepadaku juga,hanya saja Alloh telah menolongku untuk menghadapinya,dan tidaklah ia (Qorin) menyuruhku kecuali kepada kebenaran” (HR.Ahmad)

PERBEDAAN JIN BIASA DENGAN QORIN

Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjelaskan bahwasanya setiap diri manusia pasti memiliki Qorin dari golongan jin.

    Dari Ibnu Mas’ud -radhiallahu’anhu-, Nabi Muhammad -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah bersabda: “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para shahabat bertanya: “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab:
    وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ اللَّه أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلا يَأْمُرنِي إِلاَّ بِخَيْرٍ
“Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (Hadits Riwayat Muslim).

Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

    ما منكم من أحد إلاوقد وكل به قرينه من الجن
 “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin”. (Hadits Riwayat Muslim).

Imam An-Nawawi mengatakan: “Dalam hadis ini terdapat peringatan keras terhadap godaan jin qorin dan bisikannya. Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- memberi tahu bahwa dia bersama kita, agar kita selalu waspada sebisa mungkin”. (Syarh Shahih Muslim, 17:158).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajid menjelaskan:

 “Berdasarkan perenungan terhadap berbagai dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dapat disimpulkan bahwa tidak ada tugas bagi jin qorin selain menyesatkan, mengganggu, dan membisikkan was-was (bisikan syaitan). Godaan jin qorin ini akan semakin melemah, sebanding dengan kekuatan iman pada disi seseorang.” (Fatawa Islam, tanya jawab, no. 149459).

Saya (Admin) yang dhoif ini alhamdulillah diberi ilham dari Rabku untuk menjelaskan karateristik Jin Qarin dan Jin Biasa. Berikut ini penjelasannya:

Kareteristik jin Qarin:

– Tidak diberi kemampuan dari Allah Ta’ala untuk menyakiti tubuh manusia.
– Tidak diberi kemampuan dari Allah Ta’ala untuk membuat manusia kesurupan.
– Jin Qorin tidak dapat dimusnahkan/dibunuh dengan bacaan Ruqyah sebab sudah menjadi ketentuan Allah akan mendampingi tiap manusia sampai dia meninggal dunia.
– Bisikannya dapat dinetralisir dengan dzikir dan doa (jika Qarinnya kafir) namun tidak dapat dihilangkan 100%.
– Seluruh Qorin membisikkan kejahatan kecuali Qorin pada para nabi termasuk Qorin Rasulullah hanya bisa membisikkan kebaikan.
– Bisikan Qorin berupa dorongan/gerak hati untuk melakukan suatu dosa. Contohnya ada niat dalam hati untuk berzinah dengan pacar, waspadai ini bisikan qorin.
– Bisikan Qorin juga bisa menyamar menjadi bisikan hati. Contoh: seorang berbicara dalam hatinya: “udah haus nih kayaknya batalin aja puasa hari ini udah ga tahan lagi” padahal dia sedang berpuasa, waspadai ini bisikan qarin.
– Bahkan setiap Ulama’, ustadz, para peruqyah atau masyarakat awam tetap memiliki qarin yang membisikkan kejahatan. Yang jika Ulama’, ustadz, peruqyah atau masyarakat awam banyak berdzikir maka semua bisikan/gerak hati dari perbuatan qorin dapat dinetralisir (tidak tergoda).
– Bisikan Qorin sangat samar dan tidak dapat diajak dialog.
– Bisikan Qorin membuat was-was (godaan bisikan syaitan) bagi manusia.
– Bisikan Qorin tidak memiliki kemampuan untuk menghina Allah dan Rasul-Nya.
– Qorin memiliki kemampuan untuk membuat angan-angan kosong pada manusia.

Karateristik Jin bukan Qorin (jin biasa):
– Memiliki kemampuan untuk menyakiti tubuh manusia.
– Memiliki kemampuan untuk membuat manusia kesurupan.
– Dapat diusir, dimusnahkan atau dibunuh dengan bacaan Ruqyah.
– Bisikan Jin bukan Qorin (jin biasa) sangat jelas di telinga dan bisa diajak dialog.
– Bisikan Jin bukan Qorin bisa dihilangkan 100% dengan dzikir dan doa.
– Bisikan Jin bukan Qorin membisikkan kejahatan pada seluruh manusia namun tidak diberi Kemampuan oleh Allah untuk membisikkan kejahatan pada para Nabi. (Jika ada jin bukan qorin mendekati sang nabi, niscaya dia bisa ditangkap oleh para nabi bahkan dicekik sebagaimana jin (jin biasa / jin yang bukan qorin) yang mendekati Rasulullah SAW ketika sholat ditangkap dan dicekik oleh Rasulullah SAW).
– Bisikan Jin biasa berupa dorongan/gerak hati untuk melakukan suatu dosa. Contohnya ada niat dalam hati untuk berzinah dengan pacar, waspadai ini bisikan qarin.
– Bisikan jin biasa juga bisa menyamar menjadi bisikan hati. Contoh: Seorang berbicara dalam hatinya: “udah haus nih kayaknya batalin aja puasa hari ini udah ga tahan lagi” padahal dia sedang berpuasa, waspadai ini bisikan qarin.
– Tidak setiap orang dapat diperdaya jin biasa, jika ada seseorang membaca do’a perlindungan maka jin biasa (bukan qorin) benar-benar tidak dapat mendekati dan mempengaruhi manusia.
– Bisikan jin biasa memiliki kemampuan untuk menghina Allah dan Rasul-Nya.
– Jin biasa juga memiliki kemampuan untuk membuat angan-angan kosong dan was-was pada manusia.

Dan akan ana tambahkan satu lagi mengenai perbedaan yang paling utama antara jin Biasa dengan jin Qorin.

Yaitu bahwa jin Biasa hidupnya di ‘alam jin, ‘alam ghaib, adalah suatu ‘alam yang terpisah dengan ‘alam manusia, sebagaimana firman-Nya:

    إِنَّهُۥ يَرَٮٰكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُۥ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ
    “Sesungguhnya ia (Iblis) dan pengikut-pengikutnya (para jin) melihat kamu (manusia) dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka”. (QS Al-‘Araf: 27).

Sedangkan jin Qorin hidupnya di ‘alam manusia, ‘alam manusia adalah ‘alam tempat hidupnya jin Qorin, sebab jin Qorin menyatu dengan gerak langkah manusia. Jin Qorin adalah jin yang tugasnya mendampingi manusia dari pada saat manusia lahir sampai manusia meninggal. Wujud Jin Qorin amat sama dengan wujud manusia yang menjadi tuannya.

Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

    ما منكم من أحد إلاوقد وكل به قرينه من الجن
    “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin”. (Hadits Riwayat Muslim).

Nah karena jin Qorin secara nonstop mendampingi manusia yang jadi tuannya secara terus-menerus, maka berarti Jin Qorin hidupnya tidak di ‘alam ghoib (‘alam jin), tetapi hidup di ‘alam manusia untuk mendampingi kita.

Akhirul kalam ana menyampaikan bahwa, ada dua jenis jin, Jin Biasa dengan Jin Qorin. Cuman bedanya kalo Jin Biasa hidupnya di ‘alam jin (‘alam ghaib) sedangkan Jin Qorin hidupnya di ‘alam manusia yang memang dia adalah pendamping setia manusia selama hidup di dunia.
BERKENALAN DENGAN JIN "QORIN" KEMBARAN DARI DIRI KITA

membahas tentang JIN PENDAMPING manusia ( QARIN ). Saya yakin banyak Umat Islam yang belum tau bahkan belum pernah dengar. Oleh sebab Itu [ Blog Misteri Beda Dunia ] Akan menjelaskan Tentang jin pendamping atau Qorin itu. Pasti sobat semua pernah mendengar yang namanya kerasukan, nah biasanya, orang yang kerasukan ini mengaku bahwa ia adalah sosok seorang yang sudah meninggal, dan sengaja meminjam raga orang lain untuk berkomunikasi dengan orang yang masih hidup, karena konon arwahya masih penasaran karena ada pesan yang belum tersampaikan.
Pasti kejadia ini sudah tak asing lagi bagi kita, Tahukah anda,,?? biasanya ketika seseorang kerasukan dan mengaku dirinya adalah sosok orang yg telah meninggal, itu bukanlah setan, melainkan sosok yang merasuk ke dalam tubuhnya itu adalah sahabat almarhum/almarhumah yang tidak lain adalah Qorin atau jin pendamping yang selalu mendampinginya sewaktu hidup. Jadi ia tahu betul apa yang dilakukan almarhum/almarhumah sewaktu hidup.

Siapakah Qarin itu sebenarnya?? apakah ia jin pendamping yang baik atau jahat bagi orang yang di dampinginya?? mengapa qarin tidak meninggal menyusul orang yang didampinginya ke alam baka (kekal)?? secara bahasa”qarin” berarti teman atau pasangan.karena itu qarin sering di artikan sebagai teman yang selalu mendampingi kita kapan saja kita berada.

Layaknya teman , ada yang baik dan ada yang buruk. Begitu juga dengan qarin, ia kadang memiliki pengaruh baik pada kita kadang juga memiliki pengaruh buruk pada kita. Tetapi pengaruh kita sebagai manusia lebih tinggi dibandingkan pengaruh qarin terhadap kita.
Qarin sudah ada sejak kita lahir. Karena itu , ada yang mengistilahkan qarin itu pasangan kembar kita. Hanya saja ia bentuknya ghaib dan tak terlihat. Sebagai pasangan yang selalu mengikuti kita kemana saja , sudah pasti ia tahu betul apa yang kita kerjakan semasa hidup. Seingga qarin bisa menyampaikan keinginan2 yg ingin di sampaikan alkmarhum/almarhumah saat ihdupnya yang belum sempat terucap.

Keberadaan qarin dlm tubuh kita di pertegas oleh hadist nabi riwayat Abdulah bin mas' ud. Dalam hadist tsb di sebutkan bahwa rasullulah bersabda “ tidak ada seorangpun diantara kalian yang tidak di tunjuknya jin pendamping (Qarin) “.” para sahabat bertanya”. “termasuk anda, ya Rosulullah??”

“Ya” Jawab nabi. “Hanya saja aku mendapat pertolongan Allah, sehingga jin pendampingku masuk islam, dan ia tidak pernah mengajak ku kecuali yang baik-baik”
Konon jin (Qarin) yang mendampingi nabi itu bernama Habib al-Huda dan ia beragama islam. Disinyalir jin nabi ini masih hidup hingga sekarang. Dan tinggal di baqi'. Disana ia memiliki majelis dakwah, yang kerap kali di datangi oleh jin-jin lainnya yang beragama islam. Jadi layaknya manusia , jin juga memiliki tempat untuk belajar dan mengajar.

Dalam al-quran sendiri perkataan qarin disebutkan dalam surat Zukhruf (43) : 36, barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (AL-QUR'AN), kami adakan bagionya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi qarin, dan sesungguhnya merka benar-benar menghalangi mereka dari jalan dan mereka menyangka bahwa mereka mendapatkan petunjuk.

Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab dalam tafsir Al-Mishbah, penggunaan bentuk tunggal bagi kata qarin dalam ayat di atas mengisyaratkan bahwa setiap orang yang enggan mengikuti tuntunan agama akan memiliki qarin. Ini terjadi bagi perorangan, bukannya sekelompok yang memperoleh satu qarin secara bersama-sama.

Artinya dalam setiap tubuh manusia pasti ada qarinnya. Ia akan mempengaruhi orang yang di dampinginya itu kepada jalan yang sesat. Bagi yang tidak memiliki iman, akan tersesat. Sebaliknya, bagi seseorang yang beriman maka akan dapat menepis godaan qarinnya.
Kata qarin juga disebut dalam surat Qaf (50) ayat 27. “ Dan yang menyertai dia berkata (pula) “Ya Tuhan Kami ,aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan.”[ Blog Misteri Beda Dunia ]
Menurut Quraish shihab , surat Qaf (50) ayat 23, membicarakan tentang keadaan orang-orang kafir di hari kiamat yang telah menjadi korban godaan qarin. Qarin itu mempertunjukan kepada Allah tentang orang yang telah berhasil di godanya yaitu seperti orang kafir, dan ia pantas disiksa di neraka.

Allah pun lalu melemparkan orang-orang kafir itu kepada neraka seperti yang terlukis dalam ayat berikutnya dari surat Qaf ayat 24, “Allah berfirman :” Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala”

Tetapi Qarin sendiri tak pernah mau bertanggung jawab atas dosa yang dipikul manusia atau siksaan yang diterima oleh orang yang sesat sehingga di masukan ke neraka.. ini terlihat dari penjelasan ayat berikutnya dari surat Qaf ayat 27 tersebut. Qarin mengelak bahwa itu bukan merupakan perbuatannya.

Seperti halnya manusia , qarin juga ada yang beragama islam, ateis, kristen dan yahudi. Konon qarin yang non muslim ini bertengger di bahu kiri pada orang yang di dampinginya. Sebaliknya Qarin yang Muslim berasa di bahu kanan, Dia selalu membantunya untuk taat kepada Allah. Jika kita lupa shalat, dia mengingatkan dan membangunkan kita. Dia tidak pernah meninggalkan orang yang di dampinginya kecuali ia sedang menggauli istrinya. Ketika sang suami isteri sudah masuk kamar dan pintu di tutup, maka qarin pun dengan sekejap sudah berada di mekkah untuk shalat disana dan balik lagi dengan sekejap ke rumah muslim tersebut.

Tidak seperti manusia , qarin tidak dapat mati hingga hari kiamat. Sebab ia merupakan bangsa jin. Seperti bangsa jin lainnya, ia pun tidak bisa mati kecuali saat datangnya hari kiamat. Maka dari itu, ketika yang di dampinginya meninggal, qarin kerap kali menampakkan wujudnya seperti diri org yang dulu di dampinginya.

Biasanya qarin itu berperilaku persis seperti orang yang di dampinginya. Jika orang yang di dampinginya adalah orang yang saleh maka ia akan berperilaku persis seperti orang itu, meskipun orang itu sudah meninggal. Karena itu kerap kali kita mendengar kisah-kisah tentang orang saleh yanng sudah meninggal dunia , tetapi kita masih melihat nya sedang mengaji di masjid, beribadah dan sebagainya.

Sebagian orang menilai itu karena karomahnya.padahal itu adalah qarin yang dulu mendampinginya ia akan persis melakonkan perilaku orang yang di dampinginya saat masih hidup.

Dalil tentang Adanya Jin Pendamping
Ibn Mas’ud menceritakan, Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, bersabda yang artinya: “Tidaklah salah seorang dari kalian melainkan ada pendampingnya dari golongan jin.” Mereka bertanya, “Juga padamu, ya Rasulullah?” “Ya, juga bagiku, hanya saja aku telah mendapat perlindungan dari Allah sehingga aku selamat. Ia tidak memerintahkan aku kecuali kebaikan.” (HR Muslim).

Ath-Thabarani mengisahkan riwayat dari Syuraik bin Thariq. Ia berkata, Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, yang artinya: “Tidak ada seseorang di antara kalian melainkan ada baginya seorang setan.” Mereka bertanya, “Juga bagimu, ya Rasulullah?” “Ya, juga bagiku, tetapi Allah melindungiku sehingga aku selamat .”(HR. Ibnu Hibban).

Ibn Mas’ud meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, yang artinya: “Setiap anak Adam mempunyai kelompok, dan bagi malaikat ada kelompok dengan anak Adam. Kelompok setan mengajak kepada kejahatan dan mendustakan yang hak, adapun kelompok malaikat mengajak kepada kebaikan dan membenarkan yang hak. Barang siapa yang mendapatkan yang demikian itu, maka ketahuilah bahwa itu dari Allah dan pujilah Allah, dan barang siapa yang mendapatkan selain itu, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk, kemudian ia membaca asy-syaithanu ya’idukumul-faqra wa ya’murukum bil-fahsya’.” (HR. Tirmizi).

Sa’id al-Jariri mengomentari ayat yang berbunyi, “Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Alquran), kami adakan baginya setan.” (QS. Az-Zukhruf: 36). Ia berkomentar, “Telah sampai berita kepada kami bahwa orang kafir apabila dibangkitkan pada hari kiamat, setan akan mendorong dengan tangannya, hingga ia tidak bisa melawannya, sampai Alloh menempatkannya di api neraka, dan ketika itu ia berkata, ‘Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat.’ (QS. Az-Zukhruf: 38). Sementara, orang mukmin akan diwakilkan padanya malaikat sampai ia diadili di antara manusia dan menempatkannya dalam surga.

Abadullah Bin Mas’ud mengatakan bahwa : Rasulullah saw bersabda; “Tidak ada seorangpun diantara kalian yang tidak ditunjuk untuknya Jin pendamping (Qarin)”. Para sahabat bertanya; “Termasuk anda ya Rasulullah ?, “Ya” jawab Nabi, Hanya saja aku mendapat pertolongan Allah,sehingga Jin pendampingku masuk Islam, dan dia tidak pernah mengajakku kecuali yang baik-baik”.

Jin pendamping (Qarin) Rasulullah saw, adalah bernama Habib al-Huda, beragama Islam dan menurut para ulama sampai sekarang beliau masih hidup, beliau tinggal di Baqi’. Di Baqi’, beliau mempunyai majelis pengajaran tafsir dan hadis-hadis Rasulullah saw yang didatangi oleh jin-jin muslim. Hal ini bisa saja terjadi sebab umur rata2 Jin panjang bisa mencapai ratusan dan ribuan tahun.

Bagi orang kita orang awam akan timbul pertanyaan : Apakah Jin pendamping muslim itu juga pasti muslim ..?, jawabnya tidak mesti. Kadang-kadang Jin pendamping seorang muslim itu adalah jin muslim, tetapi ada juga jin kafir, ateis, penyembah berhalah, kristen, yahudi. Jin pendamping (qarin) yang non muslim ini, bertengger dibahu kiri pada orang yang didampinginya, dan dia adalah pendukung kejahatan. Tetapi pengaruh manusia terhadap jin lebih besar ketimbang pengaruh jin terhadap manusia.

Jin Pedamping yang muslim, sangat mencintai orang muslim yang didampinginya dalam derajat yang tidak dapat dibayangkan oleh manusia. Dia melindungi manusia yang didampinginya dari berbagai bahaya, dan membantu untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah. Ketika anda lupa sholat dia membantu mengingatkan dan membangunkan anda. Dia tidak pernah meninggalkan orang muslim yang didampinginya kecuali orang tsb sedang menggauli istrinya. Ketika sang suami isteri sudah masuk kamar dan pintu ditutup, maka Qarin dengan sekejap sudah berada di Mekkah untuk sholat disana, dan balik lagi dalam waktu sekejap kerumah orang muslim tersebut.

Untuk Melindungi Diri dari Jin Qorin maka Banyaklah berdzikir dan memohon perlindungan kepada Allah. Jika kita sungguh-sungguh melakukan hal ini, insyaaAllah, akan datang perlindungan dari Yang Maha Kuasa.

DALIL BAB QORIN

Dan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنَ الْجِنِّ » ». قَالُوا وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « وَإِيَّاىَ إِلاَّ أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِى عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلاَ يَأْمُرُنِى إِلاَّ بِخَير
“Tidak seorang pun dari kalian kecuali telah diwakilkan kepada qarinnya dari Jin.” Shahabat bertanya, “Juga kepada engkau wahai
Rasulullah.” Beliau menjawab, “Juga kepadaku
Namun Allah telah membantuku sehingga (qarinku) masuk islam (boleh juga diterjemah sehingga aku selamat darinya). Maka dia tidak menyuruhkan kecuali hanya dengan kebaikan,” (Dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Mas’ud)
Juga suatu hari hari ‘Aisyah radhiyyallahu ‘anha cemburu terhadap Rasulullah yang keluar di waktu malam, maka beliau bersabda, “Apakah syaithanmu telah mendatangimu?”
Aisyah menjawab, “Wahai Rasulullah, apa bersama saya ada syaithan?”
Beliau menjawab, “Iya.”
Aisyah bertanya, “Apakah bersama setiap insan?”
Beliau menjawab, “Iya.”
Aisyah bertanya, “Juga bersama engkau, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Iya. Tapi Allah membantuku terhadapnya sehingga aku selamat.”
(Dikeluarkan oleh Imam Muslim)
Dalam bab Qorin ini ada ulama yang berpendapat bahwa peluang masuknya jin Qorin ke Islam bukan hanya berlaku untuk jin Qorin Rosululloh saw pribadi, Setiap kita bekesempatan untuk mengislamkan jin Qorin sebagaiman yang dialami Rosululloh.

(DR.Umar Sulaiman al-Asyiqar dalam bukunya”Alamul JinniwaSyayatin”)
Tetapi pendapat tersebut dibantah tegas oleh Syaikh Wahid Abdus Salam Bali dalam bukunya “Wiqayatul Insan minal Jinni was Syaithan :39-40”

 Beliau beralasan bahwa terlihat jelas dalam susunan redaksi beberapa hadits yang menjelaskan masuk Islamnya Qorin jin mengiringi Rosulullah sifatnya khusus, hanya berlaku kepada jin Qorin Rosulullah saw. Kenyataannya tidak ada satu dalilpun yang menyatakan bahwa Islamnya jin Qorin itu juga berlaku pada selain Qorin jin Rosulullah saw.

Alasan kedua “Tidak ada satu riwayatpun yang menjelaskan masuknya jin Qorin yang dimiliki Umar bin Khatthab. Padahal kita tahu,dikarenakan iman Umar yang begitu kokoh  Syaitan menjadi segan dan takut kepada sosokUmar. Dan Rosulullah saw tak pernah mejelaskan kepada para sahabatnya bahwa jin Qorin milik Umar telah masuk Islam sebagaimana milik Beliau.”

Alasan ketiga, “Kalau setiap orang bias mengislamkan jin Qorin masing-masing, maka hilanglah hikmah dan fungsi adanya ujian Alloh pada diri manusia. Padahal adanya pengaruh buruk dari jin Qorin merupakan sarana ujian akan keteguhan dan kekokohan iman seorang mu’min” (Kitab Al Waqayah : 39-40)

Syaikh Saleh Al-Fauzan Hafizahullah ditanya:
Apa makna riwayat yang menyebutkan bahwa setiap manusia memiliki pendamping (qorin) dari kalangan jin. Apakah benar bahwa qorin tersebut mengabarkan manusia tentang perkara- perkara yang telah terjadi atau yang akan terjadi dalam waktu dekat?

Beiau menjawab:

أما الإخبار عن المستقبل فلا يعلمه إلا الله ، فلا أحد يخبر عن هذا لا من الجن ولا من الإنس ، إنما الغيب لله سبحانه وتعالى ” عالم الغيب فلا يظهر على غيبه أحدا ” كما يأتيكم في هذه السورة ، وأما أن مع الإنسان قرينا من الجن وقرينا من الملائكة نعم مع الإنسان قرين من الملائكة يدله على الخير ، وقرين من الجن والشياطين يدله على الشر فأيهما غلب عليه سار معه ، ابتلاء وامتحان من الله سبحانه وتعالى . نعم .

“Adapun mengabarkan sesuatu yang akan datang maka tidak seorangpun yang mengetahuinnya kecuali Allah, tidak seorangpun yang dapat mengabarkan tentang hal ini, baik jin maupun manusia. Alam gaib itu hanya milik Allah Azza wajalla, “Dialah yang mengetahui Alam gaib, maka Dia tidak menampakkan Alam gaib itu kepada siapapun”, sebagaimana yang terdapat pada surah ini. Adapun masalah setiap manusia memiliki qorin dari kalangan jin dan qorin dari kalangan malaikat maka hal itu benar , setiap manusia memiliki qorin dari malaikat yang membimbingnya kepada kebaikan dan qorin dari kalangan jin dan syaitan yang mengarahkannya kepada keburukan, yang mana yang lebih kuat maka dia yang berjalan bersama manusia itu sebagai ujian dan cobaan dari Allah Azza Wajalla.

Wallahu a’lam bi showwab

dari berbagai sumber.